Sabtu, 16 Mei 2020

Nyaris tak tersentuh, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit membagikan bantuan untuk Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang

PADANG, SangkalaNews–Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Padang menerima bantuansembako dari Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit, Jumat (15/5).

Bantuan tersebut diberikan untuk menanggulangi dampak virus corona (Covid-19) yang semakin meningkat di Sumbar. Sebanyak 30 paket sembako langsung diserahkan oleh Nasrul Abit pada Ketua PPDI Kota Padang, Icun Suheldi di kediamannya di Perumahan Bumi Lareh Permai, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Jumat (15/5).

Wagub mengatakan, dalam membantu sesama, kita tidak bisa berpedoman pada data yang ada. Saat ini di lapangan masih banyak masyarakat yang belum tersentuh bantuan. “Memang benar, ada sebagian anggota PPDI belum menerima bantuan dari pemerintah. Apalagi bantuan ini sangat berarti bagi kaum disabilitas, di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menganggu perekonomian masyarakat,” ucap Nasrul Abit.

Ditambah lagi nasib kaum disabilitas di tengah pandemi Covid-19 ini sangat memprihatinkan. Tak banyak yang bisa dilakukan, mereka hanya mempertanyakan hak sesuai undang-undang, maupun Surat Edaran Menteri Sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Belum semua anggota disabel yang mendapat bantuan ini.

“Kita prihatin, sampai saat ini masih ada masyarakat kita yang terdampak penanganan wabah covid 19 belum mendapat bantuan sosial. Terutama kawan-kawab disable,” ujarnya.

Nasrul Abit berharap Pemprov Sumbar melalui Dinas Sosial selalu ada perhatian kepada kaum disabilitas. “Data disabilitas, tuna netra, tuna rungu dan lain-lain, ini tentu sudah ada di Pemprov Sumbar. Agar ini dilakukan verifikasi kembali oleh dinas sosial kabupaten/kota. Sehingga semuanya nanti dapat terayomi, terbantu dalam berbagai terutama program PKH. Mereka membutuh sekali,”
ujarnya.



Sementara itu ketua PPDI Kota Padang, Icun Suhaldi juga menyampaikan, hampir semua anggota disabel ini keluarga miskin atau tidak mampu. Jumlah ada ribuan namun belum terdata secara baik. “Lihatlah anak-anak disabel yang sedang dalam pendidikan. Mereka rata-rata dari keluarga miskin tidak mampu dan masih ada yang belum terdata PKH semua. Saat ini mereka belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) itu,” ujar Icun.

Icun juga menambahkan, anggota disabilitas cukup banyak. “Karena kami banyak bergerak pada usaha jasa informal, seperti pijat, pertukangan, tenaga seni dan bangunan, yang saat ini tidak bisa bergerak dan beraktifitas seperti biasa, di tengah pandemi Covid-19 ini kami berharap mendapatkan bantuan sembako dan lainnya. Sehingga bisa bermanfaat bagi anggota-angota kami,” ucapnya.(EH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar